Jumat, 27 Desember 2013

cerpen


Dibalik Senyuman
“tok… tok… tok…”
“Santi sayang bangun, sudah pagi.” Kata ibu sambil membuka pintu kamar Santi. Karena suara ibu yang terdengar cukup keras, Santi langsung terbangun dan beranjak dari ranjangnya lalu bergegas untuk mandi
Ayah, ibu dan kedua kakak Santi sudah menunggu untuk sarapan di meja makan. Menu sarapan kali ini seperti biasa, roti, susu dan pisang sebagai tambahannya. Melihat menu sarapan pagi yang selalu sama, Santi protes pada ibunya. “ Ibu, kenapa setiap pagi kita makan seperti ini terus sih? Apa nggak ada makanan lain?”. Ayah dan kadua kakak Santi masih menikmati sarapan mereka.
“Setiap pagi bukannya kamu juga makan ini, kamu bosan?” Tanya ibu sambil tersenyum. Santi diam saja dan melanjutkan sarapannya.
Sepulang sekolah, Santi pergi ke pesta ulang tahun Cika. Acaranya pun dimulai, pesta ulang tahun Cika terlihat sangat meriah. Mama Cika memberikan hadiah special untuk Cika.
Sepulang dari pesta ulang tahun Cika, Santi bercerita pada ibunya sewaktu dia di pesta Cika dan Santi ingin ibunya bisa memberikan hadiah seperti mamanya Cika. Ibu hanya tersenyum mendengarnya.
Pagi hari seperti biasa, ibu membangunkan Santi. Ibu ingin membuat menu sarapan yang berbeda dari biasanya. Semua keluarga Santi sudah berada dimeja makan. Ketika keluarga Santi sedang menikmati menu sarapan yang berbeda dari biasanya, Santi keluar dari kamarnya. Dan diajaknya Santi oleh Ibu untuk makan bersama, “Sayang, ini ibu buatkan menu baru biar kamu nggak bosen.”
Tiba-tiba Santi berkata “Santi makan di sekolah aja bu, Santi keburu-buru” Dan akhirnya Santi berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.
Sesampainya di sekolah, Santi teringat bahwa dia tidak membawa PR matematikanya. Santi langsung menelepon ibunya untuk mengantarkan PRnya.
Sesampai di rumah, Santi marah pada ibunya karena terlambat mengantarkan PRnya. Ibu berusaha merayu Santi agar tidak marah lagi.
Dihari ulang tahun Santi, semua orang di rumah, tengah sibuk menyiapkan pesta ulang tahun untuk Santi. Tapi tiba-tiba ibu jatuh sakit dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Ibu belum sadar, semua keluarga khawatir dengan keadaan ibu yang lemah seperti ini. Pada akhirnya pesta ulang tahun Santi dibatalkan, Santi merasa sangat kecewa. Ketika ibu sudah sadarkan diri, Santi marah pada ibu tetapi ibu masih saja tersenyum menghadapi tingkah laku Santi. “Santi sayang, selamat ulang tahun ya maafkan ibu jika ibu tidak bisa menjadi ibu yang Santi inginkan. Ibu tidak bisa menjadi seperti orang tua Cika, jika ibu pergi maafkan ibu ya Santi” ibu meneteskan air mata dan masih mencoba untuk tetap tersenyum.
Mendengar perkataan ibu, Santi ikut meneteskan airmatanya dan terbukalah mata Santi bahwa selama ini apa yang dia lakukan pada ibunya itu salah. Santi memutuskan untuk keluar dari ruangan ibu. Di depan ruangan ibu, Santi menangis dan menyesali perbuatannya.
“ibu maafkan Santi, Santi sangat menyesal dengan perbuatan Santi yang selalu menuntut dan menyalahkan ibu. Santi minta maaaf bu, Santi janji akan berubah.”
Ternyata ibu dari dulu sudah terserang penyakit yang berbahaya namun ibu tidak pernah mengeluh dan tidak pernah menceritakan kepada keluargannya. Santi menemani ibu yang sedang dirawat di rumah sakit. Santi tertidur di tempat duduknya dengan posisi kepala diletakkan di tempat tidur ibu. Ketika Santi terbangun, ibu menggenggam tangan Santi dengan tangan yang telah dingin dan kaku. Ibu telah meninggalkan Santi untuk selama lamanya. Santi menangis dan memeluk ibunya.






Oleh: Yulita Herliyani
Editor  : Apriliana F Rianti



Rabu, 25 Desember 2013

puisi Tak Seperti Dirinya


TAK SEPERTI DIRINYA
Mungkin aku tak secantik dia
Mataku tak seindah dia
Senyumku tak semanis dia
Ataupun fisik yang kumiliki tak sempurna dia
Apakah aku harus seperti dia agar kau mencintaiku
Seperti kau mencintai dia?
Mengharapkanmu datang tuk menjadi salah satu keinginanku
Mungkin mustahil bagiku
Namun tak bisa kuputuskan bahwa itu tak mungkin
Karena pada akhirnya hatiku terketuk untuk meyakini
Bahwa suatu saat kau akan datang kepadaku
Dan selebihnya kau akan hadir di bagian kisahku









Oleh: Yulita Herliyani


puisi IBU


IBU
Ibu yang tersayang
Ibu yang tercinta
Dan ibu segalanya untukku
Betapa hebatnya kau di dunia ini
Menjadikanku sebagai manusia yang terlahir
Kasihmu tak bisa ku balaskan berupa kata-kata ataupun materi
Hanya doa yang ku panjatkan untuk kebaikanmu
Harapanmu terbaik untukku
Dan ku berusaha manjadi apa yang kau dambakan
Kita berharap dan berdoa agar itu semua terkabulkan










Oleh: Yulita Herliyani